Gak terlalu tinggi dan gak terlalu pendek, lebih dekat ke kecil. Ya.. karena saya memang anak paling kecil di keluarga. Bukan berdasarkan dari urutan lahir, tapi dari ukuran tubuh.
Saya gak imut-imut dan gak amit-amit.
"Angka dong Dist.. angka.. kami butuh angka!"
"Gak usah pake tanda seru gitu.. nyantai aja.. Berdasarkan hasil ukuran rol 30 cm, tertera angka 155 cm. Puas..?"
warna kulit
Hingga hari ini masih mencari warna yang pas. Jelasnya sih bukan putih. Karena, warna putih itu kan seperti kertas ya? Atau, seperti background tulisan ini. Saya suka membayangkan manusia berkulit putih. Pasti cepat kotor.. hahah #apasih
Kalau pakai warna standar sih gak nemu.
"Dist.. tadi aku cari-cari warna di google. Kayaknya warnamu cornsilk - #FFF8DC, atau papayawhip - #FFEFD5. Google bilang, itu artinya jagung sutra & pepaya cambuk.. hahah.."
"Hahaha... Lucu yaa?!"
rambut
8 Maret 2012 --> pendek, sedikit acak-acakan, jarang disisir, berwarna merah kecoklatan.
bulu
Kaki meja dan tangan licin mungkin ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bagian ini. Sekian.
lipan putih a.k.a bekas luka
Ada. Saya punya dua, di pelipis kanan dan jempol kiri. Saya suka sih, terlihat keren di tubuh saya..
"Kronologis kejadian?"Untuk pelipis, terjadi ketika saya duduk di kelas V SD. Waktu itu jam istirahat, saya dan teman-teman sedang main pegang-pegangan. Sang penjaga akan memerintahkan yang lain untuk memegang benda yang disebutkannya. Siapa yang gak berhasil memegang benda yang disebutkan atau tertangkap ketika berlari menuju benda yang dituju, maka akan menjadi penjaga berikutnya. Kira-kira seperti itu sih cara mainnya. Jadi, waktu itu sang penjaga menyebutkan pot bunga yang ada di depan kelas. Sontak saja, kami semua berlari menuju benda yang dituju. Malangnya saya, lari gak pake mata kali yaa.. kaki kanan saya masuk ke parit, saya nyungsep, kepala saya kebentur gundukan lantai. Ya udah, jadi deh coco crunch.. ups!
Untuk luka yang ada di jempol, terjadi akibat kepintaran saya. Saking pintarnya saya waktu itu, hingga membac*k #bahasasadis #maafdisensor tangan saya sendiri. Saya ngilu kalau harus membahas ini. Intinya waktu itu saya niat banget mau motong kelapa. Tangan kiri udah megang kelapa dan si kanan udah siaga dengan parangnya.
Ok.. camera.. roll.. action..!
"aauucchh"
tahi lalat
Saya suka lho memperhatikan dia. Mengingat penyebaran populasinya di tubuh saya. Kalau kamu belum pernah bertemu saya, carilah dia di bagian dagu samping kiri.
"Manis deh bok.. aaww.."Trus, kalau saya lagi tampil seksi #janganngarep, lihat deh di bagian bahu kanan, ada juga tuh..
"Membuat beban hidup saya semakin berat.. ggrr!"
aksesoris non standar
"Mobil kali yaa pakai aksesoris non standar?"Hehe.. maklum deh, sudah terlalu sering melakukan penutupan asuransi mobil, jadinya kebawa-bawa..
So I have no earrings, necklace, rings, watches and others. Hanya punya gelang yang terbuat dari besi putih berukirkan nama saya di sana. Like this..
"Gak cewe' banget sih? Masa cuma punya itu? Atau gak mampu beli kali yaa? Hahah.."
"Pertanyaan terakhir mungkin benar juga, hahaha.."
(⌣́˛⌣̀"!)
hegheg
Last, but not least is 'hegheg'. Hegheg adalah sejenis bakwan goreng dari Medan.
Hahah.. mau saya sih begitu..
Hegheg adalah sejenis suara yang akan keluar dari tubuh saya kalau saya udah telat makan. Variasi suaranya sih bermacam-macam, dari yang keras sampai yang pelan. Frekwensi dan waktunya juga variatif tergantung kepada kelalaian saya.
*tarik nafas*
Hegheg sudah menemani saya setahun belakangan. Dari awalnya yang merasa sangat terganggu hingga sekarang yang udah masa bodoh. Kendalinya ada di tangan saya. Kalau kangen sama dia, telatin waktu makan aja.. vise versa.. :)
Semoga info di atas bisa membantu kamu kalau saja suatu hari nanti ada cewe' yang ketemu sama kamu, trus ngaku-ngaku jadi saya. Zaman, sekarang semakin edan.
Ati ati yee..
mmuuaacchh!
1 komentar - Add Yours
oke dist
Posting Komentar