(⌣́_⌣̀) (-̩̩̩-͡_ --̩̩̩͡ )
Beraaatt bener rasanya buat saya untuk menuliskan ini dan mempostingnya di blog saya. Hati saya bagai diiris sembilu untuk setiap huruf yang saya ketik dan luka ini akan terus menganga karena kementelan saya yang mempostingnya di blog ini.
Buh.. tunggu sebentar.. ijinkan saya menarik nafas dan mengumpulkan kekuatan saya..
"Aahh lama amat! Si Adist stress MU gak jadi juara di 2 menit terakhir masa penantian! Dramatis! Hahahah..."
"Tidaaaaaakkkk...! Kejaaaamm... (-̩̩̩-͡_ --̩̩̩͡ ) "
Saya benar-benar lemas.. Saya mau jeriritan dulu..
"Aaaaaaaaaggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhh!!"
Ok, sudah.
Tadi malam, memang malam yang benar-benar buruk bagi saya sepanjang saya menjadi penonton setia Liga Inggris. Dari awal suka bola, saya cuma suka sama MU, gak ada yang lain. Saya gak tau kenapa, mungkin ikutan abang saya, pada awalnya. Akhirnya sekarang ini, saya benar-benar cinta MU.
Perasaan saya udah gak enak sih. Bukan sejak tadi malam, tapi sejak MU bermain imbang melawan Everton dengan skor 4-4. Saya benar-benar gedeg banget sama MU di pertandingan ini. Dari skor tertinggal 0-1, membalas 1-1, unggul 2-1, unggul 3-1, tersusul 3-2, unggul 4-2, tersusul 4-3 dan akhirnya empat-empaaattt! Rasanya saya pingin jitakin pemain MU satu-satu, kenapa bisa tersusuuuullll??!! Saya sudah mulai mimisan nulis ini..
Selesai pertandingan melawan Everton, saya sudah mulai hopeless dan minggu berikutnya mukulin badan saya pake bantal, karena MU kembali kalah melawan Mence. Posisi puncak klasemen direbut sudah oleh sang tetangga. Tinggal 2 pertandingan tersisa.
Tadi malam, saya mencoba menenangkan diri, mencoba untuk tidak berharap terlalu banyak. Nyoba nothing to lose, walaupun dalam hati saya masih menaruh harapan dan memanjatkan doa yang tiada henti untuk kemenangan MU. Dalam hati, saya cuma bilang, anything can happen Dist!
Babak pertama berakhir, MU dan Mence masih sama-sama memimpin. Masuk babak ke dua, saya mulai berharap lebih, ketika melihat pendukung MU bersorak kegirangan, padahal MU tidak mencetak gol kedua. Itu artinyaaa? QPR goooll.. Langsung ambil remote, tukar channel dan bener! Skor Mence - QPR 1 sama. Saya makin girang, ketika QPR mencetak gol kedua. Mence ketinggalan!
Tapi, perasaan itu gak bisa dibohongi. Hati kecil gak akan pernah menipu. Menit-menit terakhir, di masa injury time, jantung saya makin gak karuan. Apalagi Mence berhasil menyamakan kedudukan.
Daaann.. tepat ketika MU menyelesaikan pertandingannya dengan kemenangan, si menantu Maradonna itu bikin gol ke gawang QPR!
Haahh.. Entar.. Saya tarik nafas dulu..
Saya gigit jari dan gak bisa bilang pisang. Kalau bilang buah-buahan yang lain juga gak teringat. Jadi saya diam aja, gigit telunjuk, tengah, dan jari manis saya sambil tarik nafas banyak-banyak.
So..
picture taken from here |
Selamat ya buat Mence!
Tahun ini mereka memang lebih pantas juara dibandingkan MU. Performa mereka lebih stabil dan meyakinkan. Saya pikir, pengorbanan mereka untuk menjadi juara jauh lebih besar melebihi MU. Apalagi dari sisi uang.
Saya tetap pendukung MU, gak akan beralih. Saya berharap kekalahan ini bisa jadi pelajaran penting buat manajemen MU dan Kek Fergie. Yah, MU pasti lebih tau apa yang harus mereka lakukan untuk kembali merebut juara. Persaingan musim depan, bakal semakin ketat dan saya semakin gak sabar untuk menyaksikan drama apalagi yang bakal terjadi di Liga Inggris.
-----------------------------------------------------------
Anything can happen and last night, it was...
In a very dramatic and nearly impossible ways according to human brain..
Just in two minutes last, everything has changed..
Dalam sepakbola, apapun masih bisa terjadi sebelum peluit panjang berbunyi tanda pertandingan selesai. Pemain Mence gak pernah nyerah, sebelum pertandingan berakhir, walaupun sebagian orang sudah berkata tidak mungkin lagi. Berusaha terus sampai akhir..
Seperti itulah seharusnya hidup, gak pernah nyerah, terus yakin, terus berusaha sampai akhir, sampai peluit panjang tanda berakhir kehidupan dibunyikan..
"Once again, Allah shows you Dist.."
0 komentar:
Posting Komentar