Edgar Allan Poe

Berawal dari keinginan yang mendalam disertai niat tulus dan mulia untuk semakin memperdalam kemampuan Bahasa Inggris ("hooeekk"), saya, sejak beberapa minggu terakhir ini sedang lebay dengan semua hal bernuansa Inggris. Tapi, tidak dengan kecap Inggris atau pisau Inggris.
Paling lebay sih dengan semua bacaan Inggris. Saya gak tau, sudah sampai di mana saya melakukan penjelajahan untuk mencari harta karun yang tak ternilai harganya, e-book in English.
"Kenapa tulisan saya jadi lebay gini ya?"
"Yaa.. gak heran sih.. yang nulis kan juga.."  *mendekat, bawa lakban*
"Gak.. gak ada.. just kiddiiingg.."
Yaa.. begitulah pokoknya. Saya sibuk mengunduh semua buku-buku gratis yang ada.
Trus dikumpulin.
Trus dibagi per kategori per folder. 
Truuss?? 
Disimpan. Heheh.. (>ˆˆ)><(ˆˆ<)
Abisnya mata saya suka sepet, perih, baca lama-lama dari komputer and I'm still considering to print out those books. Lagian kan biar paperless juga.. 
"Heehh.. alasann!" *whisper*
Truuss, minggu lalu, saya disuguhin satu buku sederhana sama adik saya, terbitan ala dosen kampus. Sangat sederhana, mulai dari cover, plus cetakan tulisan yang akhirnya membuat saya dobel dosa karena menghakimi buku dari  luar dan dalamnya.
Saya baca dengan ala kadarnya di awal. Satu halaman lewat, saya mulai dapat balasan dari si buku. Saya gak bisa berhenti. Satu setengah, dua, dua setengah, tiga, tiga setengah, empat, empat setengah, lima, lima setengah, enam..
Heheh, gak ding, cuma sampai tiga halaman aja kayaknya, namanya juga cerpen.

Abis satu judul, saya juga belum bisa berhenti. Lanjut cerita selanjutnya.
"Adiiisstt.. ini tulisan lagi membahas apaaa?? Bukukah? Bahasa Inggris kah? Hubungan judul dengan isi apa?"
"Aku.."
"Trus, yang kamu baca itu apaa? Edgar Allan Poe itu apa? Tele-tele amat sih jadi orang."
"Buh.." 
The Black Cat and The Murders in the Rue Morgue. Ini judul cerita yang saya baca, ditulis sama Edgar Allan Poe, yang namanya baru saya ketahui setelah sibuk browsing sana sini. Abisnya di buku gak ditulis nama pengarangnya.
Saya gak akan cerita siapa itu Edgar Allan Poe, karena saya nantinya cuma akan menyakiti Google dan membuat kamu malas.

The Black Cat merupakan cerita bergenre horor sadis dan menyeramkan buat saya. Demikian juga sadisnya dengan cerita The Murders in the Rue Morgue yang bergenre detektif. Saya lebih menyukai The Murders in the Rue Mourge, karena saya jatuh cinta dengan sang tokoh utama August Dupin. Sangat menyenangkan membaca hasil analisanya yang seakan menembus ke dalam batas jiwa. Itu pujian versi lebaynya. 
Tapi, tentu saja yang paling pantas mendapat pujian adalah penulisnya!
Sayangnya, saya harus merasakan kekecewaan yang amat sangat dalam dalam proses pembacaan The Murders in the Rue Morgue. Yaa, semua karena ke-tidak-sabar-an saya yang ingin mengetahui akhir kisah cerita ini. Gak sabar ingin tahu..
"Siapa pembunuhnyaaaa?!"
So please guys, be patient, don't be like me.. (-̩̩̩-͡_ --̩̩̩͡ )

Saya sudah menulis ulang kedua cerita di atas, versi buku yang saya baca. Lebih mudah untuk dipahami dibandingkan sumber lain yang saya dapat di internet. Saya punya niat sih, baca cerpen-cerpen lain miliknya. Semoga aja niat saya bisa kesampaian, heheh..
Buat yang pengen baca semua cerita Edgar, silahkan kunjungi halaman ini.

Happy reading!

0 komentar:

Posting Komentar