Obat Gigi

"Sakit kali Kak.."
"Sinilah Kakak beliin obatnya. Apa namanya? Amoxicillin ya?"
"Iya.."
"Harganya berapa?"
"Gak tau Kak, kalau gak salah Rp4.000"
"Ya udah.."

"Baik bener Dist. Udah malam gini, mau beliin obat.."
"Haaah, gak tahan liatnya DI. Tadi gak liat apa, mata si Anin sampai mutar-mutar gitu, kayak orang lagi kesurupan."
"Hahah, iya juga. Aku juga tadi ngeri juga sih ngeliatnya. Memang kalau udah yang namanya sakit gigi, udah payah bilang.."
"He eh.."
--
"Udah pada tutup DI apotiknya."
"Ya iya, ini kan udah hampir jam sepuluh malam Dist.. Tuh masih buka tuh Dist.."
"Oh iya, syukur deh."
"Kak.. ada jual amoxicillin?"
"Kok gitu Dist nanyanya?"
"Udah diam dulu lah.."
"Ada.. yang kaplet?"
"Eee.."
"Mana ni DI?"
"Aku gak tau Dist. Emangnya ada bentuk yang lain? Coba tanya.."
"Mana aku tau.."
"Makanya tanya dulu.."
"Kan Kakak ini bilang yang kaplet."
"Tapi kan itu nanya Dist, "yang kaplet?". Dengar gak intonasi Kakak ini tadi?"
"Jadi gimana ini?"
"Makanya tanya laaah. Harus aku ajarin lagi cara nanya nyaaa?! Tanya kayak gini, "Ada bentuk yang lain Kak selain kaplet?" Gitu cepaat."
"Isshhh.."
"Cepaatt.."
"Sama ajalah kayaknya DI. Kan Amoxicillin juga namanya nanti, biarpun beda bentuk.."
"Ya udah, kalau gak tanya ke Kakak ini, Amoxicillin itu memang benar obat untuk sakit gigi ya?"
"Ya kan namanya Amoxicillin.."
"Siapa tau karena bentuknya ada yang beda-beda, fungsi obatnya juga jadi berbeda Dist.."
"Gak lah. Mana bisa gitu DI, kan namanya udah terkenal. Amoxicillin itu buat obat sakit gigi. Mana boleh ada dua obat dengan nama yang sama, tapi fungsinya beda. Kan udah di cop duluan sama perusahaan obatnya, Amoxicillin itu nama obat buat sakit giginya.."
"Ngomong apaa lah ni anak.. Terserah deh Dist, pusing.. Setau aku itu antibiotik sih"
"DI.."
"Iya udah terseraah.."
"Kok gitu?"
"Iyaa udah terserah, Adist.. Gpp. Udah cepat! Kakak ini udah nungguin. Dia ngeliat kita aja dari tadi."
"Oohh.."
"Iya Kak, yang kaplet. Satunya berapa ya Kak?"
"Rp4.000 satu papannya."
"Heh..?"
"Kok murah kali DI? Satu papannya Rp4.000? Tadi bukannya si Anin bilang Rp4.000 satu, bukan satu papan."
"Gak tau. Tadi kan aku udah suruh tanya, tapi gak mau.."
"Kan sama aja DI kalau cuma masalah bentuk.."
"Laah ini harganya beda."
"Kan si Anin juga tadi bilangnya asal-asalan. Dia juga gak tau betul harganya itu segitu.."'
"Yalah.."
"Tu kaan, gitu lagi.."
"Enggaak.. Udah cepat aja."
"Ya Kak, satu ya.."
"DI, liat-liat motor kita ya.."
"Ya.."
"Ni Dek.."
"Ya, makasih Kak.."
"Iya, sama-sama.."
"DI.. Bentuknya kok gini ya?"
"Manalah aku tau Dist.."
"Seingatku, waktu Papa kasi obat itu ke Anin, bentuknya agak kecilan. Udah gitu, seingatku juga, warnanya gak kayak gini DI, ada hitam-hitamnya. Kalau gak salah, waktu itu warnanya merah muda.."
"Tadi udah kusuruh tanya gak mau.."
"Gimana ni ya?"
"Gak tau.."
"Ya udah lah ya, sama aja kan ya? Mungkin pabrik obatnya udah ganti warna bungkusnya.."
"Gak tau. Tadi kan kamu bilang sama aja."
"Isssshhh Ya udah, yok pulang.."
---

"Ni Nin. Kayak gini kan obatnya?"
"...."
"Nin.. Gitu kan?"
"... Ini untuk obat gigi kan?"
"He....... Ya."
"Anin makan dua ya Kak.."
"Heeh? Jangaan! Satu aja.."
"Ya udah, sakit kali soalnya Kak.."
"DI.. gpp tu kan? Kok perasaanku gak enak gitu ya.."
"...."
"DIII!"
"Ya udah.. berdoa aja lah semoga si Anin gak salah makan obat yang buat sakitnya makin parah.."
"Issshh..."
---
"DI.."
"Apa..?"
"Si Anin gak kenapa-kenapa tu kan?"
"Ya udah lah, dia baik-baik aja kayaknya. Udah tidur dari tadi kok. Tidurlah.."
"..........."

0 komentar:

Posting Komentar